Kamis, 03 Mei 2012

Terbitkan Global Bond, Pertamina Raup Rp22 T

Obligasi global ini terbagi dua tranches, bertenor 10 dan 30 tahun.


Pertamina 

PT Pertamina (Persero) meraih dana segar senilai US$2,5 miliar atau sekitar Rp22,9 triliun melalui penerbitan obligasi global yang terbagi ke dalam dua tranches, yaitu obligasi global bertenor 10 dan 30 tahun.

Direktur Pertamina, Karen Agustiawan menjelaskan obligasi senilai US$1,25 miliar yang akan jatuh tempo pada Mei 2022 ini memiliki kupon 4,875 persen dan diterbitkan pada harga 99,414, dengan yield 4,950 persen. Obligasi jatuh tempo Mei 2042 diterbitkan dengan kupon 6 persen, pada harga 98,631 dan yield 6,1 persen.

"Obligasi Pertamina ini merupakan obligasi dengan kupon terendah dari seluruh obligasi global yang diterbitkan perusahaan asal Indonesia di pasar keuangan internasional saat ini," katanya dalam keterangan tertulis

Menurut Karen, Pertamina berniat untuk menggunakan obligasi tersebut untuk keperluan belanja modal dan keperluan operasional perusahaan. Penawaran obligasi Pertamina mendapatkan respons positif dari investor global.

Permintaan investor pada masa penawaran mencapai US$9,3 miliar, atau mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga lebih dari 3,7 kali.

Berdasarkan penyebaran geografis, obligasi bertenor 10 tahun terserap oleh investor dari kawasan Asia sebanyak 47 persen, Eropa 24 persen, dan investor asal Amerika Serikat 29 persen. Berdasarkan institusi, sebanyak 62 persen dari obligasi tersebut diserap oleh manajer investasi, 15 persen perbankan, 8 persen lembaga asuransi dan dana pensiun, serta 7 persen bank sentral dan lembaga pengelola investasi negara, serta 8 persen bank swasta.

Adapun obligasi dengan tenor 30 tahun sebanyak 32 persen diserap oleh investor asal Asia, 23 persen Eropa, dan 45 persen Amerika Serikat. Sebesar 75 persen dari obligasi tersebut dialokasikan ke manajer investasi, 7 persen perbankan, 10 persen lembaga asuransi dan dana pensiun, 2 persen bank sentral dan lembaga pengelola investasi negara, dan 6 persen oleh private bank.
Barclays Bank PLC, Citigroup Global Markets Limited, dan The Hongkong dan Shanghai Banking Corporation Limited bertindak sebagai joint book runners dan joint lead managers dalam transaksi ini. Adapun, PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai co-managers
.
Post By: Evan Maulana

0 komentar:

Posting Komentar