Kamis, 19 April 2012

Sekuel Film The Raid Akan Dibuat Dengan Judul Brandal Karena Sukses Berat Diluar Negeri


Sekuel Film The Raid Akan Dibuat Dengan Judul Brandal Karena Sukses Berat Diluar Negeri


Sambutan hangat penonton luar negeri terkait dirilisnya film The Raid garapan sutradara Gareth Evans memang luar biasa. Inilah yang dirasakan aktor dan penata gerak film The Raid, Iko Uwais, saat menghadiri penayangan film tersebut di sejumlah festival di berbagai negara. Apresiasi dan ekspresi penonton, kata Iko, hampir sama di sejumlah negara.
“Satu bioskop tuh kayak ada gemanya, jadi barengan bilang ‘woooh’ atau ‘waah’. Bahkan ada beberapa penonton yang sampai nendang-nendang lantai saat melihat adegan laganya,” cerita Iko saat berkunjung ke redaksi Kompas.com, akhir pekan lalu.
Adegan laga dan aksi-aksi yang agak nekat, membuat banyak penontonnya harus menahan napas. Hal itu yang disampaikan para penonton usai menyaksikan film tersebut. “Banyak penonton di sana (luar negeri) bilang bahwa adegan action-nya itu bikin nahan napas. Pokoknya, The Raid itu lebih untuk ditonton daripada diceritain,” ujarnya.
Meski baru akan dirilis di sejumlah wilayah di Amerika dan Indonesia pada 23 Maret nanti, Iko berharap filmnya bisa diterima luas penonton Tanah Air. Rencananya, dalam waktu dekat ini, pihaknya juga akan langsung menggarap sequel-nya. “Judulnya Brandal. Teknik dan gerakan-gerakannya sudah ada, tinggal shooting. Di Brandal, adegan bertarungnya akan 10 sampai 15 kali lebih agresif. Biar nyambung, ya mau tidak mau harus nonton The Raid dulu. Kalau enggak nonton The Raid sayang, nanti enggak mengerti jalan ceritanya,” pungkas Iko.
Nama aktor Iko Uwais memang tengah jadi bahan pembicaraan menyusul antusias warga asing yang mengapresiasi penampilannya dalam film The Raid. Bahkan beberapa waktu lalu, ada sebuah situs yang mencantumkan namanya sebagai kandidat Liu Kang, dalam film Mortal Kombat yang terbaru. Benarkah kabar itu?
“Haha, enggak kok, bohong itu. Pertama sih sempat kaget juga, tapi pas coba di cek kebenarannya, enggak benar kok,” tutur Iko saat berkunjung ke redaksi Kompas.com, akhir pekan lalu.
Ketika namanya disebut sebagai pemeran Liu Kang, tentu pria bernama lengkap Uwais Qorny tentu senang dibuatnya. Jika tawaran itu benar adanya, ia jelas tak akan menolaknya. Apalagi jika tawaran tersebut mengharuskannya beradu akting dengan aktor idolanya, Jackie Chan.
“Wah pengin banget tuh sama Jackie Chan. Di tampar-tamparin juga enggak apa-apa deh,” candanya. Saat ini, diakui Iko, ia tengah konsentrasi mempromosikan film The Raid. Setelah itu, ia kembali dipercaya untuk menjadi penata laga dalam sekuel The Raid yang berjudul Brandal.
Perempuan kerap menjadi korban dari kasus pelecehan yang masih sering terjadi. Pelecehan terhadap perempuan harus segera dihentikan, dengan sikap dari perempuan itu sendiri. Salah satu caranya perempuan harus berani melawan, bukan membiarkan ketika berada dalam posisi terdesak. Untuk bisa melawan, perempuan perlu memiliki kemampuan yang terasah untuk lebih peka membaca situasi dan meresponsnya dengan sigap.
Menurut pesilat dan pemain film Merantau dan The Raid, Iko Uwais (29), ilmu bela diri penting dan dibutuhkan perempuan untuk mengasah kepekaannya menyikapi situasi apa pun di mana saja. Kepekaan inilah yang menjadi bekal utama, bagi perempuan untuk selalu waspada dan menghindari berbagai bahaya yang mengintai.
“Penting bagi perempuan untuk menguasai ilmu bela diri, bukan hanya belajar bela diri, tapi melatihnya untuk bisa refleks, mengasah insting, dan feeling perempuan terhadap situasi di sekitarnya. Saat muncul perasaan tidak enak ketika melihat gelagat berbeda dari orang di dekatnya, perempuan tidak melawannya tetapi membiarkannya, karena kurang peka terhadap gelagat tersebut,” jelas Iko kepada Kompas Female saat berkunjung ke kantor Kompas.com, Jakarta, Jumat (16/3/2012).
Menurut Iko, kepekaan yang terlatih melalui ilmu bela diri dapat membantu perempuan lebih jeli untuk menghindar dari berbagai hal yang membahayakan dirinya. Memelajari ilmu bela diri bukan untuk mencetak “jagoan” tetapi justru melatih seseorang untuk lebih waspada demi memproteksi dirinya.
“Sebagai pesilat, ketika berada di jalan umum, ada orang asing yang mendekat dalam jarak satu meter atau melihat ada gelagat yang tidak biasa, ini sudah harus diwaspadai. Kewaspadaan dan kepekaan seperti ini bisa dilatih melalui bela diri,” ungkapnya.
Bagi Iko, agar perempuan tak lagi menjadi korban, perempuan juga perlu membekali diri dengan kemampuan melawan dari berbagai perilaku yang membahayakannya. “Sebenarnya, perempuan dengan apa yang ia punya sudah bisa menjadi bekal untuk membela diri dan melawan berbagai bentuk perlakuan yang membahayakannya. Hanya saja perempuan masih meremehkan ilmu bela diri yang sebenarnya dapat membantunya agar tak lagi menjadi korban,” tandasnya.
Post By: Evan Maulana

0 komentar:

Posting Komentar